Permainan timnas Indonesia U-22 dinilai kuran kreatifitas
saat menghadapi Myanmar. Luis Milla mengatakan hanya pemain yang tahu
jawabannya.
Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Pakansari, Selasa
(21/3/2017) sore kemarin, timnas Indonesia bermain baik di babak pertama.
Garuda Muda sempat memimpin terlebih dahulu lewat gol Nur Hadianto sebelum
disamakan gol Mg Mg Lwin.
Di babak kedua, permainan timnas Indonesia menurun. Bahkan,
gawang Indonesia kemasukan dua gol dari Ko Ko Kyaw lewat titik penalti dan Shi
Tu Aung. Skor 1-3 menutup laga.
Dalam pertandingan tersebut, alur serangan Indonesia lebih
banyak mengandalkan umpan-umpan panjang yang ditujukkan kepada Febri Haryadi
dan Saddil Ramdani di sisi sayap kanan dan kiri. Permainan tersebut tidak
efektif karena mudah dibaca oleh barisan belakang lawan.
Luis Milla mengaku heran pemainnya
minim kreatifitas dan lebih mengandalkan permainan bola panjang yang diterapkan
anak asuhnya di lapangan. Padahal, sepanjang tahapan seleksi dan latihan ia
selalu memberi pemahaman bermain dengan bola-bola pendek.
"Solusi dari kaki ke kaki itu adalah ide saya dan style
saya. Saya akan cari spesilisasi lagi bila cara itu tidak bisa dipakai di
sini," ujar Milla dalam jumpa pers.
"Di luar lapangan saya sudah mengatatkan semuanya,
kenapa pemain itu fokus crossing ke tengah silahkan tanya ke pemain bukan ke
saya," tutup juru taktik asal Spanyol.
0 komentar:
Posting Komentar